Selasa, 28 Juni 2011

kehidupan jalanan...

Lokasi >> Fly Over Depok 1


Foto di atas saya ambil pada waktu malam hari di fly over depok 1, saya tertarik mengambil foto tersebut karena melihat seorang tukang dagang penjual seperti rokok,permen-permen,tisu,dan sebagainya. Kalau di pikir-pikir, tukang dagang tersebut seperti tidak mengenal letih, waktu, dan tetap optimis agar dagangannya mencukupi kebutuhan hidupnya. Dan dari yang saya lihat seorang bapak itu berkeliling sepanjang jalan fly over dengan bolak-balik ketika di panggil oleh seorang pembeli yang ingin membeli sesuatu kepada bapak itu. Hemmm, sungguh saya melihatnya tak rela, saya berpikir akankah bapak itu bertahan selamanya dengan bekerja menuaikan hasil yang tidak menentu seperti itu, bahkan minim kemungkinan juga penghasilannya. Harapan saya terhadap pemerintah di kota Depok bisa lebih memerhatikan lagi warga-warga kota Depok yang benar-benar membutuhkan pekerjaan yang layak, begitupun dengan banyaknya pengangguran juga di kota Depok agar lebih di kurangin lagi. Dan diperluas kembali penciptaan lapangan kerja di kota Depok.

Lokasi >> Tempat Penyebrangan Pejalan kaki di Ambassador, Tebet


Saya tertarik mengambil foto anak jalanan tersebut karena betapa butuhnya makan buat mereka, dan sangat membutuhkan sekali uang untuk membeli makanan, sampai-sampai anak ini tertidur saking kelelahannnya anak kecil itu, dengan suasana malam hari yang begitu dingin, kasihan sekali saya melihatnya, tetapi yang saya lihat di dalam aqua gelas kecil itu belum ada sepeserpun uang. Kemanakah orang tuanya? Sungguh tega nian di telantarkan seperti itu dengan cara mengemis-ngemis. Yang seharusnya mereka mendapatkan pendidikan dan tempat untuk meneduh ( rumah ) yang layak, tetapi sampai saat ini pun banyak anak-anak jalanan yang bekerja seperti mengamen dengan bernyanyi ke mobil angkutan-angkutan kota, stasiun, pinggir jalan, dan lain-lain. Bagaimana masa depan mereka nanti ?!! Akankah ada orang-orang di kota jakarta yang mau membuka mata hatinya lebih luas lagi dengan menanggapi permasalahan anak-anak jalanan sekarang yang sungguh mengkhawatirkan ?!!

Lokasi >> Tempat Penyebrangan Pejalan kaki di Ambassador, Tebet


Seorang ibu yang sedang berjualan di malam hari dengan membawa sebuah termos yang berisikan air panas, dan satu kantong plastik hitam yang berisikan seperti makanan ( pop mie ), sachet-sachet kopi, teh, dan lain-lain. Ibu itu ingin menyebrang ke tempat depan salah satu pusat perbelanjaan, ibu tersebut berjualan dari satu tempat ke tempat lainnya, demi mendapatkan beberapa uang. Begitu semangatnya ibu itu dan tidak mudah menyerah.

Lokasi >> Terminal Blok M


Perhatikan foto di atas, ini adalah salah satu foto yang menjadi inspirasi sekali buat saya. Awalnya saya tidak berpikir kalau nenek itu sedang berjualan, tetapi setelah saya mendatangi tempat nenek itu lagi, lalu saya langsung menghampiri nenek itu dan ternyata dia sedang berjualan. Tadinya saya pikir nenek itu sedang menunggu kedatangan bis, tetapi perkiraan saya salah,hehe...
Dengan rasa penasaran sekali, lalu saya langsung berbincang-bincang dengan seorang nenek tersebut. Nenek itu jauh-jauh dari tempat tinggalnya dan bela-belain berjualan beberapa ikat rambut yang terbuat dari bahan wol, dengan berbagai macam warna. Dan ikat rambut tersebut dirancang langsung di tempat nenek itu berjualan. Nenek itu begitu teliti, sabar, dan pantang menyerah dalam membuat ikat rambut yang berbentuk bunga dari wol tersebut.
Saya membeli ikatan tersebut demi membantu nenek itu, dan ikat rambut yang dibuat sangat bagus dan menarik. Sampai-sampai nenek itu bercerita kepada saya, kalau sudah ada langganan orang kantoran yang suka memesan banyak ikat rambut. Dan nenek itu bilang setelah saya membeli ikat rambut buatan dia, nenek itu bilang “trima kasih neng, laris manis ikatannya !!. Dalam hati saya berucap, amin nek, senangnya hati saya bertemu dengan nenek ini, dan sangat bersyukur karena ternyata masih ada orang lain yang peduli sama nenek ini, yang secara langsung membantu untuk nenek ini mendapatkan uang dan hasil karya nenek tersebut yang dihargai oleh orang lain. Pasti sangat senang sekali nenek itu ...
Yang membuat saya kasian lagi kepada nenek itu ketika nenek mulai merajut dengan tangan yang begitu lihai, saya berpikir kok tidak pakai kacamata untuk membantu dalam penglihatan, dan salutnya kepada nenek itu begitu kuat sekali untuk teliti dalam merajut, yaa padahal tidak memakai alat bantu seperti kacamata. Serta nenek itu menjual ikat-ikat rambut di dalam plastik hitam dan di lapisi oleh plastik putih, sungguh seorang nenek yang begitu sederhana.
Dan saya juga ingat pepatah “Tangan di atas lebih baik, daripada tangan di bawah“. Terbesit berpikir saya melihat nenek itu, nenek itu walaupun mungkin dia tau umurnya sudah tua, tetapi mungkin dia tidak mau meminta terus, dan berpikir lebih baik mencari uang dengan hasil kerja keras atau usaha dari diri sendiri, dan mungkin dia juga sadar dengan fisiknya, tetapi dari yang saya lihat dia tidak mau mudah menyerah dalam hidup, terutama untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, serta beroptimis bahwa fisik tidak akan menjadi sebuah penghalang apapun ketika mau berusaha dalam melakukan hal yang baik. Dan ada juga seh yang saya pikirkan lagi, hemmm..... tapi kemanakah keluarga nenek itu ?? kenapa hanya sendiri dan tidak ada yang menemani bahkan seperti tak peduli kepada seorang nenek ini ?? hemm hemm...
Nenek yang berjiwa besar dan selalu semangat dalam menjalani hidupnya !!! benar-benar wanita tangguh banget dahh.........
Rindu nenek itu..... !!!!!
Saya berharap nenek itu masih berjualan di blok m dan yang penting bisa bertemu kembali...... amin...... !!!!!

Lokasi >> Terminal Kota Depok


Ketika saya berjalan di terminal depok, saya melewati tempat seorang kakek di pinggir dekat tangga penyebrangan, kakek itu menjual beberapa album foto mini yang di jual Rp.1000,- . Bayangkan padahal mungkin dalam proses pembuatan album foto mini tersebut lebih dari Rp.1000,- . mungkin ??!!
Dan karena saya juga tak tega melihat dagangan kakek itu, yang saya lihat hanya satu buah album foto mini yang baru terjual, akhirnya saya memutuskan untuk membeli beberapa album foto mini tersebut. Dalam hati saya berkata sehabis membeli album foto mini tersebut, semoga banyak yang beli ya kakek, amin !!
Tetapi saya melihat raut wajah dari seorang kakek tersebut, seperti memikirkan bagaimana nasib dagangan saya ( kakek ), bagaikan orang yang meratapi hidup dan ingin suatu hasil karyanya banyak diminati orang-orang serta dapat diterima dengan apa adanya... kemungkinan jika kakek itu berpikir seperti itu, tetapi yaa itulah yang saya tangkap dari wajah si kakek tersebut.
Yang saya harapkan bisa bertemu lagi dengan kakek itu, dan saya ingin membeli banyak lagi album foto mininya, tetapi sampai sekarang tidak melihat kakek itu berjualan di terminal lagi...
Semoga di lain waktu, kakek itu ada lagi untuk berjualan di terminal depok.